Minggu, 25 Desember 2011

PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN


A.  JUDUL   :         PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN

B.  TUJUAN
Ø  Menentukan Penurunan Titik Beku Larutan dalam Naftalen

C. DASAR TEORI
Titik beku suatu zat cair adalah suhu dimana zat cair tersebut berubah wujud menjadi padat. Selama proses pembekuan berlangsungbtidak terjadi perubahan suhu. Jika suatu zat non volatile (sukar menguap) dilarutkan kedalam plarut tertentu, maka pelarut tersebutakan membeku pada suhu yang lebih rendah. Besarnya penurunan titik beku tergantung pada zat terlarut.
Menurut Raoult, penurunan titik beku larutan berbanding lurus dengan konsentrasi larutan.
   atau  
Dengan :    =  Penurunan titik beku larutan
               n       = jumlah mol larutan
               p      =  berat pelarut dalam satuan gram
              Kb   = tetapan penurunan titik beku molal pelarut

                             **(MODUL PRAKTIKUM KIM DAS 2)

Menurut Raoult, sifat koligatif larutan adalah sifat suatu larutan yang tidak bergantung pada jenis zat yang terlarut, melainkan dipengaruhi oleh konsentrasi zat terlarut tersebut.
Ada 4 macam sifat koligatif larutan yang dibedakan kedalam 2 kelompok, yaitu sifat tekanan uap, penurunan titik beku larutan, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotic.
Kemolalan suatu larutan disimbolkan dengan m, adalah jumlah mol zat terlarut dalam setiap kg larutan(mol/kg). kemolalan inilah yang akan seringdigunakan dalam perhitungan sifat koligatif larutan karena kemolalan tidak berubah / konstan tanpa penambahan pelarut maupun zat terlarut.
Salah satu sifat koligatif larutan adalah penurunan titik beku larutan. Penurunan titik beku larytan didefinisikan sebagai selisih antara titik beku pelarutdengan titik beku larutan, yang didefinisikan  dalam :
                   Tf pelarut – Tf larutan
Penurunan titik beku larutan dapat dihitung melalui persamaan :
    
              Dimana : Kf = konstanta penurunan titik beku suatu pelarut
              Dalam sifat koligatif larutan, suatu campuran akan memiliki titik beku yang lebih rendah disbanding dengan pelarut murninya. Hal ini di karenakan adanya penghalang antar partikel ppelarut yang sejenis oleh larutan tersebut, sehingga larutan campuran memerlukan suhu yang lebih renfahagar partikel partikel pelarut yang sejeniss merapat (membeku).
              Hal ini sesuai dengan pengertian bahwa semakin tinggi suhunya, maka jarak antar partikel sejenis akan merenggang.

                                  **(http : //scribd.com/doc/penurunan-t_b-larutan)

              Peralihan wujud suatu zat ditentukan oleh suhu dan tekanan, contoh pada tekanan 1 atm, air mempunyai titik didih 100 c, dan titik beku 0 c.
              Jika air mengandung zat terlarut yang sukar menguap (misalkan gula), maka titik didihnya akan lebih rendah maupun lebih tinggi. Perbedaan tersebut dikenal dengan penurunan titik beku dan kenaikan titik didih.

                                            **(Syukri S, Kimia Dasar 2, Hal 371)

D. ALAT DAN BAHAN

Ø  Alat – alat
·         Termometer



Digunakan untukmengukur suhu larutan
·         Gelas kimia 250 ml


Untuk mengukur jumlah air yang akan digunakan
·         Tabung reaksi


Sebagai wadah berlangsungnya reaksi
·         Klem 3 jari dan statif



Untuk menjepit dan menyangga alat alat lain
·         Batang pengaduk


Untuk mengaduk larutan
·         Penangas



Untuk memanaskan larutan yang ada dalam tabung reaksi

Ø  Bahan
Ø   
·         Serbuk Belerang ( )
·         Naftalen ( )

E.  PEMBAHASAN

Berdasarkan keadaan fasa Zat setelah bercampur, maka campuran ada yang homogeny dan ada yang heterogen. Campuran homogeny adalah campuran yang terbentuk dalam satu fasa dan mempunyai sifat yang sama, sedangkan campuan heterogen adalah campuran yang terdiri atas satu atau lebih fasa yang memiliki sifat yang tidak sama.
Kita tidak dapat meramalkan sifat larutan langsung dari sifat komponennya, karena dalam campuran terdapat banyak interaksi antar partikelnya. Oleh sebab itu, perlu dibuat suatu model larutan yang dapat dijadikan patokan atau acuan. Model ini berguna untuk merramalkan hubungan antara komposisi dengan sifat larutan dalam keadaan standar.
Pada hokum Raoult, suatu cairab murni yang mudah menguap dalam ruang tertutup, udara yang berkurang diatas permukaannyaakan mengandung uap cairan itu. Jika jumlah molekul yang meninggalkan cairan (menguap) dan yang masuk ( mengembun) sama disebut keadaan setimbang.
Dengan melakukan percobaan ini kita dapat mengetahui pengaruh suhu dan tekanan uap dalam menetukan titik beku larutan dan titik didih larutan.
Percobaan ini terbagi atas 2 yaitu menentukan titik beku pelarut naftalen dan menentukan titik beku serbuk belerang dalam pelarut naftalen.
Pada percobaan pertama, titik didihh Naftalen yang seharusnya sebesar 80,5  C turun menjadi 38  C. sedangkan pada percobaan kedua tituk beku serbuk belerang dalam naftalen yang seharusnya 68  C turun menjadi 45  C.

F.  JAWABAN TUGAS

a.  Tugas Pra-Praktikum
1.    Berapa tetapan penurunan titik beku molal Naftalen dan titik beku pelarut murni Naftalen ?
2.    Mengapa dalam percobaan yang akan anda lakukan, tidak menggunakan pemanasan secara langsung tetapi menggunakan penangas air ?

Ø  Jawaban
1.    Tetapan penuruna titik beku molal naftalen adalah 
2.    Agar pemenasannya lebih merata.

b.  Tugas Pasca-Praktikum
1.    Berapa penurunan titik beku larutan belerang dalam naftalen dari hasil percobaan ?
Adakah perbedaannya dengan hasil perhitungan?? Jelaskan!
2.    Berdasarkan data yang anda peroleh, tentukan rumus molekul belerang !!

Ø  Jawaban
1.    Penurunan ttik beku larutan belerang dalam Naftalen adalah sebesar 23  C
2.    Rrumus Molekul serbuk belerang berdasarka data yang kami perole adalah :


G. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan maka dapat disimpulkan :
1.    Penurunan Titik beku molal Naftalen adalah
2.    Apabila suatu cairan dicampur dengan cairan non volatile maka cairan tersebut akan mengalami penuruna titik beku

H. KEMUNGKINAN KESALAHAN
1.   Kesalahan menghitung waktu atau dalam stopwatch
2.   Kesalahan dalam mengukur berat naftalen dan serbuk belerang


DAFTAR PUSTAKA


http : //scribd.com/doc/penurunan-t_b-larutan (diakses tgl 25 mei 2011)

S, Syukri . 1999 . KIMIA DASAR 2 . Bandung, ITB

Team Teaching Kimia Dasar 2 . 2011 . Penuntun Praktikum Kimia Dasar 2 . Gorontalo, Lab Kimia UNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar