A. JUDUL :
Ekstraksi Minyak Jagung Secara Soxhletasi
B. TUJUAN :
Agar mahasiswa dapat memahami cara penggunaan dan prinsip
metode soxhletasi
C. PRINSIP DASAR
Penyairan secara berkesinambungan dimana cairan penyari dipanaskan sehingga
menguap, uap cairan akan terkondensasi molekul-molekul cairan penyari oleh
pendingin balik dengan turun kedalam klonsong menyari simplisia dan selanjutnya
masuk kembali kedalam labu alas bulat setelah melewati pipa siphon, proses ini
berlangsung hingga penyarian zat aktif menjadi sempurna.
D. DASAR TEORI
Ekstraksi adalah penguraian zat-zat
berkhasiat atau zat aktif dibagian tanaman, hewan, dan beberapa jenis ikan pada
umumnya mengandung senyawa-senyawa yang mudah larut dalam pelarut organik. Pada
umumnya zat aktif dari tanaman dan hewan terdapat di dalam sel namun sel
tanaman dan hewan berbeda begitu pula ketebalan masing-masing berbeda sehingga
diperlukan metode ekstraksi dan pelarut tertentu dalam mengekstraksinya. Proses
terekstraksinya zat aktif dalam sel tanaman adlaah pelarut organik akan
menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif,
zat aktif akan larut dalam pelarut organik tersebut sehingga terjadi perbedaan
konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dan pelarut organik di luar
sel, maka larutan terpakat akan terdistribusi ke luar sel dan proses ini
terulang terus sampai terjadi keseimbangan antara konsentrasi cairan zat aktif
di dalam sel dan di luar sel.
Ekstraksi yang
dilakukan menggunakan metoda soxhletasi, yakni sejenis ekstraksi dengan pelarut
organik yang dilakukan secara berulang ulang dan menjaga jumlah pelarut relatif
konstan dengan menggunakan alat soxhlet. Minyak nabati merupakan suatu senyawa
trigliserida dengan rantai karbon jenuh maupun tidak jenuh. Minyak nabati
umumnya larut dalam pelarut organik, seperti heksan dan benzen. Untuk
mendapatkan minyak nabati dari bahagian tumbuhannya, dapat dilakukan dengan
metoda sokletasi menggunakan pelarut yang sesuai.
Metoda
soxhletasi seakan merupakan penggabungan antara metoda maserasi dan
perkolasi. Jika pada metoda pemisahan minyak astiri ( distilasi uap ),
tidak dapat digunakan dengan baik karena persentase senyawa yang akan digunakan
atau yang akan diisolasi cukup kecil atau tidak didapatkan pelarut yang
diinginkan untuk maserasi ataupun perkolasi ini, maka cara yang terbaik yang
didapatkan untuk pemisahan ini adalah sokletasi.
Soxhletasi digunakan
pada pelarut organik tertentu. Dengan cara pemanasan, sehingga uap yang timbul
setelah dingin secara kontunyu akan membasahi sampel, secara teratur pelarut
tersebut dimasukkan kembali kedalam labu dengan membawa senyawa kimia yang akan
diisolasi tersebut. Pelarut yang telah membawa senyawa kimia pada labu
distilasi yang diuapkan dengan rotary evaporator sehingga pelarut tersebut
dapat diangkat lagi bila suatu campuran organik berbentuk cair atau padat
ditemui pada suatu zat padat, maka dapat diekstrak dengan menggunakan pelarut
yang diinginkan.
Ekstraksi
soxhlet merupakan proses ekstraksi yang berlangsung secara berulang-ulang dan
teratur. Bahan yang akan diekstrak dijadikan serbuk dan diletakkan dalam
pembungkus yang berpori (kertas saring). Pembungkus tersebut dimasukkan kedalam
alat soxhlet, sedangkan pada bagian atas alat ini dihubungkan dengan kondensor
atau pendingin. Pelarut dan batu didih dimasukkan kedalam labu dan
diekstrakndengan suhu dan waktu yang diinginkan.
Pelarut
pada ekstraksi soxhlet dapat digunakan secara bergantian mulai dari pelarut
yang kurang polar sampai pelarut polar, sesuai dengan senyawa yang akan
dipisahkan. Pelarut-pelarut yang digunakan dalam ekstraksi harus memenuhi
persyaratan antara lain :
1. Inert atau tidak bereaksi dengan
komponen-komponen yang akan diisolasi.
2. Selektif, yaitu hanya mengisolasi atau melarutkan zat-zat yang diinginkan.
3. Mempunyai titik didih rendah, sehingga mudah diuapkan pada temperatur rendah.
2. Selektif, yaitu hanya mengisolasi atau melarutkan zat-zat yang diinginkan.
3. Mempunyai titik didih rendah, sehingga mudah diuapkan pada temperatur rendah.
Sokletasi
adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat
padat dengan cara penyaringan berulang ulang dengan menggunakan pelarut
tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi. Pengambilan
suatu senyawa organik dari suatu bahan alam padat disebut ekstraksi.
Jika senyawa organik yang
terdapat dalam bahan padat tersebut dalam jumlah kecil, maka teknik isolasi
yang digunakan tidak dapat secara maserasi, melainkan dengan teknik lain dimana
pelarut yang digunakan harus selalu dalam keadaan panas sehingga diharapkan
dapat mengisolasi senyawa organik itu lebih efesien. Isolasi semacam itu
disebut sokletasi.
(http://chemedu09.wordpress.com/xmlrpc.php)
Adapun prinsip sokletasi ini adalah penyaringan yang berulang
ulang sehingga hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relatif
sedikit. Bila penyaringan ini telah selesai, maka pelarutnya diuapkan kembali
dan sisanya adalah zat yang tersari. Metode sokletasi menggunakan suatu
pelarut yang mudah menguap dan dapat melarutkan senyawa organik yang terdapat
pada bahan tersebut, tapi tidak melarutkan zat padat yang tidak diinginkan.
Prinsip kerja soxhletasi yakni Penarikan komponen kimia yang dilakukan
dengan cara serbuk simplisia ditempatkan dalam klonsong yang telah dilapisi
kertas saring sedemikian rupa, cairan penyari dipanaskan dalam labu alas bulat
sehingga menguap dan dikondensasikan oleh kondensor bola menjadi
molekul-molekul cairan penyari yang jatuh ke dalam klonsong menyari zat aktif
di dalam simplisia dan jika cairan penyari telah mencapai permukaan sifon,
seluruh cairan akan turun kembali ke labu alas bulat melalui pipa kapiler
hingga terjadi sirkulasi. Ekstraksi sempurna ditandai bila cairan di sifon
tidak berwarna, tidak tampak noda jika di KLT, atau sirkulasi telah mencapai
20-25 kali. Ekstrak yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan.
Sokletasi merupakan suatu cara
pengekstraksian tumbuhan dengan memakai alat soklet. Pada cara ini pelarut dan
simplisia ditempatkan secara terpisah. Sokletasi digunakan untuk simplisia
dengan khasiat yang relatif stabil dan tahan terhadap pemanasan. Biasanya
pelarut yang digunakan adalah pelarut yang mudah menguap atau mempunyai titik
didih yang rendah.
(sin_chronos:2012)
Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang
terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang ulang dengan
menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan
terisolasi. Pengambilan suatu senyawa organik dari suatu bahan alam padat disebut
ekstraksi. Jika senyawa organik yang terdapat dalam bahan padat tersebut dalam
jumlah kecil, maka teknik isolasi yang digunakan tidak dapat secara maserasi,
melainkan dengan teknik lain dimana pelarut yang digunakan harus selalu dalam
keadaan panas sehingga diharapkan dapat mengisolasi senyawa organik itu lebih
efesien. Isolasi semacam itu disebut sokletasi.
(win
aromika : 2012)
Ekstraksi adalah penyarian zat-zat aktif dari bagian tanaman
obat. Adapun tujuan dari ekstraksi yaitu untuk menarik komponen kimia yang
terdapat dalam simplisia.
Tujuan ekstraksi adalah
untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam simplisia. Ekstraksi ini
didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke dalam pelarut dimana
perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi masuk ke
dalam pelarut.
Secara umum, terdapat
empat situasi dalam menentukan tujuan ekstraksi:
- Senyawa kimia telah diketahui identitasnya untuk diekstraksi dari organisme. Dalam kasus ini, prosedur yang telah dipublikasikan dapat diikuti dan dibuat modifikasi yang sesuai untuk mengembangkan proses atau menyesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
- Bahan diperiksa untuk menemukan kelompok senyawa kimia tertentu, misalnya alkaloid, flavanoid atau saponin, meskipun struktur kimia sebetulnya dari senyawa ini bahkan keberadaannya belum diketahui. Dalam situasi seperti ini, metode umum yang dapat digunakan untuk senyawa kimia yang diminati dapat diperoleh dari pustaka. Hal ini diikuti dengan uji kimia atau kromatografik yang sesuai untuk kelompok senyawa kimia tertentu
- Organisme (tanaman atau hewan) digunakan dalam pengobatan tradisional, dan biasanya dibuat dengan cara, misalnya Tradisional Chinese medicine (TCM) seringkali membutuhkan herba yang dididihkan dalam air dan dekok dalam air untuk diberikan sebagai obat. Proses ini harus ditiru sedekat mungkin jika ekstrak akan melalui kajian ilmiah biologi atau kimia lebih lanjut, khususnya jika tujuannya untuk memvalidasi penggunaan obat tradisional.
- Sifat senyawa yang akan diisolasi belum ditentukan sebelumnya dengan cara apapun. Situasi ini (utamanya dalam program skrining) dapat timbul jika tujuannya adalah untuk menguji organisme, baik yang dipilih secara acak atau didasarkan pada penggunaan tradisional untuk mengetahui adanya senyawa dengan aktivitas biologi khusus.
Proses pengekstraksian
komponen kimia dalam sel tanaman yaitu pelarut organik akan menembus dinding
sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan
larut dalam pelarut organik di luar sel, maka larutan terpekat akan berdifusi
keluar sel dan proses ini akan berulang terus sampai terjadi keseimbangan
antara konsentrasi cairan zat aktif di dalam dan di luar sel.
Pada percobaan ini kita
menggunakan metode soxhletasi yakni dengan prinsip penarikan
komponen kimia yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia ditempatkan dalam
klonsong yang telah dilapisi kertas saring sedemikian rupa, cairan penyari
dipanaskan dalam labu alas bulat sehingga menguap dan dikondensasikan oleh
kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan penyari yang jatuh ke dalam
klonsong menyari zat aktif di dalam simplisia dan jika cairan penyari telah mencapai
permukaan sifon, seluruh cairan akan turun kembali ke labu alas bulat melalui
pipa kapiler hingga terjadi sirkulasi. Ekstraksi sempurna ditandai bila cairan
di sifon tidak berwarna, tidak tampak noda jika di KLT, atau sirkulasi telah
mencapai 20-25 kali. Ekstrak yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan.
Soxhletasi
merupakan penyarian simplisia secara berkesinambungan, cairan penyari
dipanaskan sehingga menguap, uap cairan penyari terkondensasi menjadi
molekul-molekul air oleh pendingin balik dan turun menyari simplisia dalam
klongsong dan selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah
melewati pipa sifon
Keuntungan metode ini adalah :
·
Dapat digunakan untuk sampel dengan
tekstur yang lunak dan tidak tahan terhadap pemanasan secara langsung.
·
Digunakan pelarut yang lebih sedikit
·
Pemanasannya dapat diatur
Kerugian dari metode
ini :
·
Karena pelarut didaur ulang, ekstrak yang
terkumpul pada wadah di sebelah bawah terus-menerus dipanaskan sehingga dapat
menyebabkan reaksi peruraian oleh panas.
·
Jumlah total senyawa-senyawa yang
diekstraksi akan melampaui kelarutannya dalam pelarut tertentu sehingga dapat
mengendap dalam wadah dan membutuhkan volume pelarut yang lebih banyak untuk
melarutkannya.
·
Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin
tidak cocok untuk menggunakan pelarut dengan titik didih yang terlalu tinggi,
seperti metanol atau air, karena seluruh alat yang berada di bawah komdensor
perlu berada pada temperatur ini untuk pergerakan uap pelarut yang efektif.
Metode ini terbatas
pada ekstraksi dengan pelarut murni atau campuran azeotropik dan tidak dapat
digunakan untuk ekstraksi dengan campuran pelarut, misalnya heksan :
diklormetan = 1 : 1, atau pelarut yang diasamkan atau dibasakan, karena uapnya
akan mempunyai komposisi yang berbeda dalam pelarut cair di dalam wadah.
Jagung
(Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
terpenting, selain gandum
dan padi.
Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi
alternatif sumber pangan di Amerika Serikat.
Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan
jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga
ditanam sebagai pakan
ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya
(dari bulir),
dibuat tepung
(dari bulir, dikenal dengan istilah tepung
jagung atau maizena), dan bahan baku industri
(dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai
bahan baku pembuatan furfural.
Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang
ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
Jagung
merupakan tanaman semusim (annual). Satu
siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus
merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan
generatif.
Biji
jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium.
Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji.
Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin.
Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin.
Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih
berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui
mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen
dan sukrosa
Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan
adalah
1.
Kalori :
355 Kalori
2.
Protein : 9,2 gr
3.
Lemak : 3,9 gr
4.
Karbohidrat :
73,7 gr
5.
Kalsium : 10 mg
6.
Fosfor :
256 mg
7.
Ferrum :
2,4 mg
8.
Vitamin A :
510 SI
9.
Vitamin B1 :
0,38 mg
10. Air : 12 gr
(www.id.wikipedia .org)
E. ALAT DAN BAHAN
1.) Alat
Timbangan pengaduk
Keterangan Alat Rangkaian Soxhletasi
Kondensor
Air keluar lewat pendingin
Air
masuk
Sampel dibungkus
dengan kertas
saring 15
mL n-Hexan
Penangas Mantel
Gambar Rangkaian alat Evaporasi
2.) Bahan
·
Jagung (Zea Mays)
·
n-heksan
·
Batu Didih
F. PROSEDUR KERJA
G. HASIL PENGAMATAN
SIRKULASI
|
WAKTU
|
SIRKULASI
|
WAKTU
|
1
|
8 menit
|
32
|
1 menit 8 detik
|
2
|
1 menit
|
33
|
1 menit 8 detik
|
3
|
1 menit 15 detik
|
34
|
1 menit 31 detik
|
4
|
1 menit 7 detik
|
35
|
56 detik
|
5
|
1 menit 11 detik
|
36
|
1 menit 1 detik
|
6
|
1 menit 10 detik
|
37
|
1 menit 25 detik
|
7
|
1 menit 48 detik
|
38
|
1 menit 10 detik
|
8
|
1 menit 10 detik
|
39
|
1 menit
|
9
|
1 menit 17 detik
|
40
|
1 menit 5 detik
|
10
|
1 menit 13 detik
|
41
|
1 menit 35 detik
|
11
|
1 menit
|
42
|
53 detik
|
12
|
1 menit 15 detik
|
43
|
1 menit 3 detik
|
13
|
1 menit 25 detik
|
44
|
1 menit 16 detik
|
14
|
1 menit 6 detik
|
45
|
1 menit 45 detik
|
15
|
1 menit 1 detik
|
46
|
1 menit 2 detik
|
16
|
1 menit
|
47
|
1 menit 4 detik
|
17
|
1 menit 12 detik
|
48
|
1 menit 1 detik
|
18
|
1 menit 14 detik
|
49
|
1 menit 35 detik
|
19
|
1 menit 34 detik
|
50
|
1 menit 21 detik
|
20
|
1 menit 12 detik
|
51
|
1 menit 19 detik
|
21
|
1 menit 9 detik
|
52
|
1 menit 23 detik
|
22
|
1 menit 7 detik
|
53
|
1 menit 16 detik
|
23
|
1 menit 3 detik
|
54
|
1 menit 20 detik
|
24
|
1 menit 16 detik
|
55
|
1 menit 10 detik
|
25
|
1 menit 14 detik
|
56
|
1 menit 16 detik
|
26
|
1 menit 20 detik
|
57
|
1 menit 27 detik
|
27
|
1 menit 4 detik
|
58
|
1 menit 10 detik
|
28
|
1 menit 9 detik
|
59
|
1 menit 12 detik
|
29
|
1 menit 2 detik
|
60
|
1 menit 8 detik
|
30
|
1 menit 4 detik
|
61
|
1 menit 16 detik
|
31
|
|
62
|
1 menit 19 detik
|
H. PERHITUNGAN
=
12,72 %
I.
PEMBAHASAN
Praktikum kali ini merupakan pengekstraksian minyak Jagung
(Zea Mays) dari daging serbuk biji Jagung dengan metode soxhletasi.
Soxhletasi merupakan penyarian
simplisia secara berkesinambungan, cairan penyari dipanaskan sehingga menguap,
uap cairan penyari terkondensasi menjadi molekul-molekul air oleh pendingin
balik dan turun menyari simplisia dalam klonsong dan selanjutnya masuk kembali
ke dalam labu alas bulat setelah melewati pipa sifon.
Pada percobaan ini
digunakan n-heksan sebagai cairan penyari karena n-heksan bersifat nonpolar
sama dengan minyak yang akan diekstraksi. Seperti telah diketahui bahwa senyawa
nonpolar hanya akan larut dalam larutan nonpolar sehingga minyak dari serbuk
biji jagung dapat dipisahkan.
Selanjutnya adalah
melakukan prosedur kerja seperti dibawah ini :
- Menimbang 2,83 gram serbuk biji jagung dan selanjutnya membungkusnya
dengan kertas saring, dalam membungkus, tinggi nya harus sama dengan tinggi
pipa siphon.
- Memasukan dalam tempat ekstraktor
soxhlet.
- Mengisi labu alas bulat 25
mL n-heksan dan 2 buah batu didih.
- Selanjutnya merangkai alat soxhletasi
degan penangas mantel
-
mengalirkan
air pada pendingin dengan air masuk melalui selang bawah dan air keluar lewat
selang atas pada alat sokhletasi dengan tujuan agar pengembunan berlangsung
sempurna dan air terus tersirkulasi dalam pendingin.
-
kemudian
labu bulat dipanaskan dengan penangas mantel. Terlebih dahulu labu alas bulat
ditimbang dan beratnya 46,77 gram.
- Ekstraksi dilakukan hingga n-heksan dalam
kelongsong sudah tidak keruh lagi pertanda minyak dalam serbuk biji jagung telah terekstrak semua. Dan hal itu terjadi
pada sirkulasi yang ke 62.
- Selanjutnya labu didinginkan dan pelarut
diuapkan dengan cara evaporasi pada evaporator.
- Minyak kemiri diperoleh sebagai residu
ditimbang. Dan berta minyak yang didapatkan adalah seberat 0,36 gram
atau 12 % dar berat sampel serbuk jagung.
-
J. KESIMPULAN
Dari
percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
1.
Soxhletasi
merupakan ekstraksi cara dingin yang dilakukan untuk memisahkan zat zat yang
berkhasiat dengan cara penyarian berulang ulang.
2.
Kandungan minyak
dalam jagung adalah 12% dari berat sampel yang kami uji
K. KEMUNGKINAN KESALAHAN
1.
Kesalahan dalam
menimbang berat sampel
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2011. http://mypagebook.blogspot.com/2011/11/ekstraksi-pelarut.html . di
akses tanggal 24 April pukul 15.00 WITA
Kurnia,
Risky. 2011. http://lordbroken.wordpress.com/2010/02/17/ekstraksi-pelarut/. di akses tanggal 24 April
pukul 15.00 WITA
Utami,
Dewi nadya. 2012. http://majarimagazine.com/2009/03/ekstraksi/ . di
akses tanggal 24 April pukul 15.00 WITA
Marz,
Fauzan. 2012. http://chemedu09.wordpress.com/xmlrpc.php. di
akses tanggal 24 April pukul 15.00 WITA
Anonim.
2012. http://himka1polban.wordpress.com/laporan/89-2/. di
akses tanggal 24 April pukul 15.00 WITA
Kakanda Aramico. 2012. http://kakandaaramico.blogspot.com/ di akses tanggal 24 April pukul 15.00 WITA
Lukum, Astin.
2006. Bahan Ajar Dasar Dasar Pemisahan
Analitik. Gorontalo: Laboratorium Jurusan Kimia.