A. JUDUL
:
DESTILASI UAP DAN
DESTILASI SEDERHANA
B. TUJUAN
:
Agar Mahasiswa
dapat memahami Cara Penggunaan dan Prinsip Kerja Destilasi.
C. PRINSIP
DASAR
Pemisahan zat cair yang
didasarkan atas perbedaan titik didih larutan.
D. DASAR
TEORI
Destilasi
digunakan untuk memurnikan zat cair, yang didasarkan atas perbedaan titik didih
cairan. Pada proses ini cairan berubah menjadi uap. Upa ini adalah zat murni.
Kemudian uap ini didinginkan pada pendinginan, uap mengembun menjadi
cairan murni yang disebut dengan destilat.
Destialt dapat
diguanakan untuk memperoleh pelarut murni dari larutan yang mengandung zat
terlarut misalnya destilasi air laut menjadi air murni.
Destilasi (penyulingan)
merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan titik didih atau titik
cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen.
Dalam proses destilasi
terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan
dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cairan atau
padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat
pemanas dan alat pendingin. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan
menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis
perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu
larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya.
Hasil destilasi disebut
destilat dan sisanya disebut residu. Jika hasil destilasinya berupa air, maka
disebut sebagai aquadestilata (aquades).
Distilasi pertama kali
ditemukan oleh kimiawan Yunani
sekitar abad pertama masehi
yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan akan spritus. Hypathia dari Alexandria dipercaya telah
menemukan rangkaian alat untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang
telah berhasil menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada
sekitar abad ke-4.
Bentuk modern distilasi
pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa kekhalifahan Abbasiah, terutama
oleh Al-Razi pada
pemisahan alkohol menjadi
senyawa yang relatif murni melalui alat alembik, bahkan desain ini menjadi semacam inspirasi
yang memungkinkan rancangan distilasi skala mikro, The Hickman Stillhead dapat terwujud. Tulisan
oleh Jabir Ibnu Hayyan (721-815) yang lebih dikenal
dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap anggur yang dapat terbakar.
Ia juga telah menemukan banyak peralatan dan proses kimia yang bahkan masih
banyak dipakai sampai saat kini. Kemudian teknik penyulingan diuraikan
dengan jelas oleh Al-Kindi
(801-873).
Destilasi memiliki prinsip kerja utama dimana terjadi pemanasan dan salah
satu komponen campurannya akan menguap setelah mencapai titik didihnya, yang
paling dahulu menguap merupakan yang bersifat volatil atau mudah menguap. Uap
tersebut akan masuk ke dalam pipa pada kondensor (terjadi proses pendinginan)
sehingga terjadi tetesan yang turun ke erlenmeyer yang disebut juga destilat.
Ada beberapa
jenis destilasi,
yaitu destilasi
sederhana, destilasi
fraksionasi, destilasi
uap, dan destilasi
vakum.
A. Destilasi sederhana
Pembagian destilasi
telah dibahas secara ringkas pada bab sebelumnya. Namun pada bagian ini akan lebih
spesifik mengenai Destilasi Sederhana. Destilasi sederhana atau destilasi biasa
adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang
memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan
dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murninya. Senyawa
senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap pada saat mencapai
titik didih masing – masing
.
Gambar 1. Alat
Destilasi Sederhana
Gambar di atas
merupakan alat destilasi atau yang disebut destilator. Yang terdiri dari
thermometer, labu didih, steel head, pemanas,kondensor, dan labu penampung
destilat. Thermometer Biasanya digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang
didestilasi selama proses destilasi berlangsung. Seringnya thermometer yang
digunakan harus memenuhi syarat:
a. Berskala suhu tinggi yang diatas titik didih zat cair yang akan didestilasi.
b. Ditempatkan pada labu destilasi atau steel head dengan ujung atas reservoir HE sejajar dengan pipa penyalur uap ke kondensor. Labu didih berfungsi sebagai tempat suatu campuran zat cair yang akan didestilasi . Steel head berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat pendingin ( kondensor ) dan biasanya labu destilasi dengan leher yang berfungsi sebagai steel head. Kondensor memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan celah keluar yang berfungsi untuk aliran uap hasil reaksi dan untuk aliran air keran.
a. Berskala suhu tinggi yang diatas titik didih zat cair yang akan didestilasi.
b. Ditempatkan pada labu destilasi atau steel head dengan ujung atas reservoir HE sejajar dengan pipa penyalur uap ke kondensor. Labu didih berfungsi sebagai tempat suatu campuran zat cair yang akan didestilasi . Steel head berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat pendingin ( kondensor ) dan biasanya labu destilasi dengan leher yang berfungsi sebagai steel head. Kondensor memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan celah keluar yang berfungsi untuk aliran uap hasil reaksi dan untuk aliran air keran.
Pendingin yang
digunakan biasanya adalah air yang dialirkan dari dasar pipa, tujuannya adalah
agar bagian dari dalam pipa lebih lama mengalami kontak dengan air sehingga
pendinginan lebih sempurna dan hasil yang diperoleh lebih sempurna. Penampung
destilat bisa berupa erlenmeyer, labu, ataupun tabung reaksi tergantung
pemakaiannya. Pemanasnya juga dapat menggunakan penangas, ataupun mantel
listrik yang biasanya sudah terpasang pada destilator.
Pemisahan senyawa
dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekanan uap senyawa dalam campuran.
Tekanan uap campuran diukur sebagai kecenderungan molekul dalam permukaan
cairan untuk berubah menjadi uap. Jika suhu dinaikkan, tekanan uap cairan akan
naik sampai tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer. Pada keadaan
itu cairan akan mendidih. Suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan
uap atmosfer disebut titik didih. Cairan yang mempunyai tekanan uap yang lebih
tinggi pada suhu kamar akan mempnyai titik didih lebih rendah daripada cairan
yang tekanan uapnya rendah pada suhu kamar.
Jika campuran berair didihkan,
komposisi uap di atas cairan tidak sama dengan komposisi pada cairan. Uap
akan kaya dengan senyawa yang lebih volatile atau komponen dengan titik didih
lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul dan dinginkan, uap akan
terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi senyawa yang terdapat pada
uap yaitu dengan senyawa yang mempunyai titik didih lebih rendah. Jika suhu
relative tetap, maka destilat yang terkumpul akan mengandung senyawa murni dari
salah satu komponen dalam campuran.
B. Destilasi Uap
Destilasi
uap digunakan untuk memisahkan campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik
didih mencapai 200°C atau lebih. Destilasi uap dapat
menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100°C dalam tekanan
atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Prinsip dasar Destilasi uap
adalah mendestilasi
campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya.
Selain itu destilasi
uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua
temperatur, tapi dapat didestilasi dengan air.
Aplikasi dari destilasi
uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus
dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi
minyak parfum dari tumbuhan.
Destilasi uap berfungsi
untuk memurnikan zat/senyawa cair yang tidak larut dalam air, dan titik
didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut mencapai titik
didihnya, zat cair sudah terurai, teroksidasi atau mengalami reaksi pengubahan
(rearranagement), maka zat cair tersebut tidak dapat dimurnikan secara
destilasi sederhana atau destilasi bertingkat, melainkan harus didestilasi
dengan destilasi uap.
Destilasi uap adalah
istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi mendestilasi campuran air
dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air ke
dalam campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada
temperatur yang lebih rendah dari pada dengan pemanasan langsung. Untuk
destilasi uap, labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan dengan
labu pembangkit uap.
Uap air yang dialirkan ke dalam labu yang
berisi senyawa yang akan dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih
senyawa tersebut, karena titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada
titik didih komponen-komponennya.
Cara melakukan destilasi uap:
·
Susunlah alat-alat yang akan digunakan untuk destilasi
uap.
·
Gunakan labu dasar rata 1 liter sebagai pembangkit uap
dan labu dasar bulat 250 mL sebagai labu destilasi serta pendingin air
(pendingin Leibig) yang panjangnya 60-70 cm. Check dengan teliti, semua alat
harus tertutup dan berhubungan dengan erat.
·
Masukan zat sampel ke dalam labu 250 mL. Panaskan labu
pembangkit uap secara perlahan-lahan sampai mendidih kemudian gunakan api yang
besar sehingga uapnya masuk ke dalam labu yang mengandung zat sampel.
·
Hentikan destilasi jika semua zat sampel telah
terpisah dan tertampung dalam labu erlenmeyer sebagai penampung destilat.
Masukan destilat ke dalam corong pisah, selanjutnya pisahkan zat sampel dari
cairan pengotornya.
Distilasi Uap merupakan
salah satu jenis destilasi yang lebih kompleks daripada ditilasi sederhana dan
distilasi fraksionasi.
Kayu
Manis
Kayu manis merupakan rempah-rempah dalam
bentuk kulit kayu yang biasa dimanfaatkan masyarakat Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari. Selain sebagai penambah cita rasa masakan dan pembuatan kue, sejak
dulu ia dikenal punya berbagai khasiat. Tak hanya sampai di situ, kayu manis
juga saat ini sudah menjadi bagian dari bahan baku dalam industri jamu dan
kecantikan.
Kayu Manis
Sifat kimia dari kayu manis ialah hangat,
pedas, wangi, dan sedikit manis. Sementara itu, kandungan kimianya antara lain
minyak atsiri, safrole, sinamadehide, eugenol, tanin, damar, kalsium oksanat,
dan zat penyamak. Tanaman ini sangat cocok diusahakan di daerah beriklim tropis
dengan curah hujan 2.000-3.000 mm per tahun dengan kelembahan udara yang tinggi
dan musim kering yang pendek.
Beberapa Khasiat Kayu Manis :
*
Untuk mengatasi tekanan darah tinggi
*
Untuk mengatasi perut kembung dan masuk angin
*
Untuk obat maag
*
Untuk mengobati diare
E. ALAT
DAN BAHAN
1. Alat
Alat
Perangkat
Destilasi
Gelas
Ukur
Statif dan Klem
Erlemeyer
selang
condenser
kondenser
2. Bahan
Bahan
a. Aquadest
b. Kayu
Manis
F.
Kayu Manis
|
* Merangkai alat
destilasi
* Kayu manis dipotong
kecil-kecil
* Ditimbang
sebanyak gr
* Dimasukan kedalam
Labu leher dua
* Menuangkan air kedalam
erlenmeyer sebanyak 450 mL
* Menghidupkan penangas
* Memanaskan terus-menerus
hingga dalam labu erlenmeyer menguap dan uapnya menuju labu leher dua yang
berisi sampel, lalu uap dari sampel menuju kondensor untuk diembunkan
* Menampung destilat di
labu erlenmeyer
* Menuangkan destilat
kedalam corong pisah
* Didiamkan hingga
terbentuk dua fasa
* Memisahkan campuran
|
Minyak
|
Minyak
|
*
Menimbang
|
Berat Minyak
1,07 gr
|
PROSEDUR KERJA
a. Destilasi
Uap
b. Destilasi
Sederhana
50 ml larutan sampel
|
memasukan dalam labu leher dua
menambahkan 100 ml air
Masukan beberapa batu didih
Labu dihubungkan dengan pendingin dan dihubungkan
dengan generator uap air
Memanaskan labu destilasi
Mengamati suhu saat terjadi penguapan pada sampel dan
menentukan larutan tersebut
Larutan Menguap pada
suhu
84 C
|
G. HASIL
PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
a. Destilasi
Uap
Dik
: Berat Sampel
= 70,1 gr
Berat
Minyak
= 1,08 gr
Presentase
b. Destilasi
Sederhana
Lelehan/Tetes
|
Suhu (°C)
|
1-2
|
80° C
|
3
|
82°C
|
4-6
|
83 °C
|
7-14
|
84°C
|
H. PEMBAHASAN
Destilasi digunakan
untuk memurnikan zat cair, yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan.
Pada proses ini cairan berubah menjadi uap. Upa ini adalah zat murni.
Kemudian uap ini didinginkan pada pendinginan, uap mengembun menjadi
cairan murni yang disebut dengan destilat.
Destilasi dapat
diguanakan untuk memperoleh pelarut murni dari larutan yang mengandung zat
terlarut misalnya destilasi air laut menjadi air murni.
Destilasi memiliki
prinsip kerja utama dimana terjadi pemanasan dan salah satu komponen
campurannya akan menguap setelah mencapai titik didihnya, yang paling dahulu
menguap merupakan yang bersifat volatil atau mudah menguap. Uap tersebut akan masuk ke
dalam pipa pada kondensor (terjadi proses pendinginan) sehingga terjadi tetesan
yang turun ke erlenmeyer yang disebut juga destilat.
Dalam percobaan ini
kami melakukan du macam destilasi yaitu:
a. Destilasi
Uap
Destilasi
uap digunakan untuk memisahkan campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik
didih mencapai 200°C atau lebih. Destilasi uap dapat
menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100°C dalam tekanan
atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Prinsip dasar Destilasi uap
adalah mendestilasi
campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya.
Selain itu destilasi
uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua
temperatur, tapi dapat didestilasi dengan air.
Aplikasi dari destilasi
uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus
dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi
minyak parfum dari tumbuhan.
Destilasi uap berfungsi
untuk memurnikan zat/senyawa cair yang tidak larut dalam air, dan titik
didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut mencapai titik
didihnya, zat cair sudah terurai, teroksidasi atau mengalami reaksi pengubahan
(rearranagement), maka zat cair tersebut tidak dapat dimurnikan secara
destilasi sederhana atau destilasi bertingkat, melainkan harus didestilasi
dengan destilasi uap.
Langkah langkah yang
kami lakukan dalam melakukan destilasi uap adalah sebagai berikut :
Langkah awal yang
digunakan adalah merangkai alat destilasi, kemudian kayu manis dipotong-potong
dan memasukkan kedalam labu destilasi.
Memasukkan 450 mL air
kedalam Labu erlemeyer yang sebagai pembangkit uap, dan dengan menambahkan
beberapa batu didih. Penambahan batu didih disini berfungsi untuk mengurangi
letupan-letupan (gelembung-gelembung) saat proses pemanasan berlangsung, atau
menjaga agar tdak terjadi bumping. sehingga mengurangi resiko kecelakaan pada
saat melakukan proses destilsi. Kemudian menghubungkan labu dengan pendingin,
dan menghubungkan dengan generator uap air. dan memastikan semua alat tertutup
dengan rapat.
Tahap berikutnya adalah
memanaskan erlenmeyer dan membiarkan airnya mendidih dan menguap. Uap yang
dihasilkan dialirkan menuju labu leher dua untuk memanaskan sampel kayu manis
yang ada didalamnya. Selanjutnya uap yang ada didalam labu leher dua akan
menguap kembali dan diembunkan dengan kondensor dan embunnya ditampung.
Langkah berikutnya
memisahkan campuran minyak dan air dengan mengguanakan corong pisah dan
menimbang berat minyak yang dihasilkan.
Dan hasilnya minyak
dari kayu manis yang kami dapatkan adalah 1,08 gr atau sebesar 1,54 %
b. Destilasi
sederhana
Destilasi sederhana
atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau
lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran
dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murninya.
Senyawa senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap pada saat
mencapai titik didih masing – masing
Biasanya destilasi
sederhana digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik didih nya rendah, atau
memisahkan zat cair dengan zat padat atau miniyak. Proses ini dilakukan dengan
mengalirkan uap zat cair tersebut melalui kondensor lalu hasilnya ditampung
dalam suatu wadah, namun hasilnya tidak benar-benar murni atau bias dikatakan
tidak murni karena hanya bersifat memisahkan zat cair yang titik didih rendah
atau zat cair dengan zat padat atau minyak
Langkah langkah yang
kami lakukan dalam melakukan destilasi sederhana adalah sebagai berikut :
Langkah pertama yang
kita lakukan adalah merangkai alat destilasi sederhana. Kemudian memasukkan sampel
dalam labu alas bulat (labu destilat) yang telah dibersihkan sebelumnya
(steril).
Setelah itu menambahkan
25 mL pelarut air kedalam labu destilasi yang telah terisi sampel sebelumnya,
dan dimasukkan beberapa batu didih. Penambahan batu didih disini berfungsi
untuk mengurangi letupan-letupan (gelembung-gelembung) saat proses pemanasan
berlangsung, sehingga mengurangi resiko kecelakaan pada saat melakukan proses
destilasi.
Kemudian penangas mulai
dihidupkan dan sampel yang ada didalam labu destilasi dipanaskan.
Pada saat larutan mulai
menguap, uap dari larutan ini akan dialirkan ke kondensor untuk diembunkan, dan
embunnya ditampung dalam erlenmeyer sebagai zat murni.
Larutan ini menguap
pada suhu 84 C dan diidenmtifikasi sebagai Methanol.
I. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan maka
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Destilasi
adalah cara pemisahan yang didasarkan atas perbedaan titik didih antara dua
larutan,
2. Destilasi
uap diguanakan untuk memisahkan atau mengekstrak kandungan minyak dari suatu
tumbuhan dengan menggunakan uap
3. Kandungan
minyak dalam kayu manis adalah sebesar 1,54 %
J. KEMUNGKINAN
KESALAHAN
1. Kesalahan
dalam merangkai alat, yaitu kurang rapatnya sumbat sehingga kemungkinan ada uap
yang keluar sebelum sempat diembunkan
Gorontalo, 3 Mei
2012
Praktikan,
ALAN DJIBRAN
NIM. 441 410 025
DAFTAR PUSTAKA
Team Teaching DDPA.
2012. Modul Praktikum Dasar Dasar Pemisahan Analitik. Gorontalo; UNG
Tim Wikipedia. 2010.
Kayu Manis. http://www.id.wikipedia.org/wiki/kayu_manis.html.
Diunduh tanggal 2 mei 2012 pukul 15.30 WITA
Anonim. 2012. ”Jenis
Destilasi ”. http://www.scribd.com/doc/88449681/Jenis-jenis
destilasi.html. Diunduh Tanggal 2 Mei 2012. Pukul 18.43 WITA
Zulfikar. 2010. “
Destilasi ” http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/pemisahan-kimia-dan-analisis/destilasi/.
Diunduh Tanggal 2 Mei 2012. Pukul 18.28 WITA
Anonim. 2010. “Destilasi
Uap ”http://lifechemicals.blogspot.com/2010/12/destilasi-uap.html.
Diunduh Tanggal 2 Mei 2012. Pukul 18.34 WITA
Junaidi, wawan.2010. “Pengertian
Destilasi ”http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/07/pengertian-distilasi.html.
Diunduh Tanggal 2 Mei 2012. Pukul 18.49 WITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar