Minggu, 10 Juni 2012

DESTILASI UAP DAN SEDERHANA


A. JUDUL                :
DESTILASI UAP DAN DESTILASI SEDERHANA

B.  TUJUAN             :
Agar Mahasiswa dapat memahami Cara Penggunaan dan Prinsip Kerja Destilasi.

C. PRINSIP DASAR
Pemisahan zat cair yang didasarkan atas perbedaan titik didih larutan.

D. DASAR TEORI
  Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan berubah menjadi uap. Upa ini adalah zat murni. Kemudian  uap ini didinginkan pada pendinginan, uap mengembun menjadi cairan murni yang disebut dengan destilat.
Destialt dapat diguanakan untuk memperoleh pelarut murni dari larutan yang mengandung zat terlarut misalnya destilasi air laut menjadi air murni.
Destilasi (penyulingan) merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan titik didih atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen.

Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cairan atau padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat pendingin. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya.
Hasil destilasi disebut destilat dan sisanya disebut residu. Jika hasil destilasinya berupa air, maka disebut sebagai aquadestilata (aquades).
Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad pertama masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan akan spritus. Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4.
Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh Al-Razi pada pemisahan alkohol menjadi senyawa yang relatif murni melalui alat alembik, bahkan desain ini menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan distilasi skala mikro, The Hickman Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan (721-815) yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap anggur yang dapat terbakar. Ia juga telah menemukan banyak peralatan dan proses kimia yang bahkan masih banyak dipakai sampai saat kini. Kemudian teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801-873).


Destilasi memiliki prinsip kerja utama dimana terjadi pemanasan dan salah satu komponen campurannya akan menguap setelah mencapai titik didihnya, yang paling dahulu menguap merupakan yang bersifat volatil atau mudah menguap. Uap tersebut akan masuk ke dalam pipa pada kondensor (terjadi proses pendinginan) sehingga terjadi tetesan yang turun ke erlenmeyer yang disebut juga destilat.
Ada beberapa jenis destilasi, yaitu destilasi sederhana, destilasi fraksionasi, destilasi uap, dan destilasi vakum.

A. Destilasi sederhana
Pembagian destilasi telah dibahas secara ringkas pada bab sebelumnya. Namun pada bagian ini akan lebih spesifik mengenai Destilasi Sederhana. Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murninya. Senyawa  senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap pada saat mencapai titik didih masing – masing












.





Gambar 1. Alat Destilasi Sederhana
Gambar di atas merupakan alat destilasi atau yang disebut destilator. Yang terdiri dari thermometer, labu didih, steel head, pemanas,kondensor, dan labu penampung destilat. Thermometer Biasanya digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang didestilasi selama proses destilasi berlangsung. Seringnya thermometer yang digunakan harus memenuhi syarat:
a. Berskala suhu tinggi yang diatas titik didih zat cair yang akan didestilasi.
b. Ditempatkan pada labu destilasi atau steel head dengan ujung atas reservoir HE sejajar dengan pipa penyalur uap ke kondensor. Labu didih berfungsi sebagai tempat suatu campuran zat cair yang akan didestilasi .            Steel head berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat pendingin ( kondensor ) dan biasanya labu destilasi dengan leher yang berfungsi sebagai steel head. Kondensor memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan celah keluar yang berfungsi untuk aliran uap hasil reaksi dan untuk aliran air keran.
Pendingin yang digunakan biasanya adalah air yang dialirkan dari dasar pipa, tujuannya adalah agar bagian dari dalam pipa lebih lama mengalami kontak dengan air sehingga pendinginan lebih sempurna dan hasil yang diperoleh lebih sempurna. Penampung destilat bisa berupa erlenmeyer, labu, ataupun tabung reaksi tergantung pemakaiannya. Pemanasnya juga dapat menggunakan penangas, ataupun mantel listrik yang biasanya sudah terpasang pada destilator.
Pemisahan senyawa dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekanan uap senyawa dalam campuran. Tekanan uap campuran diukur sebagai kecenderungan molekul dalam permukaan cairan untuk berubah menjadi uap. Jika suhu dinaikkan, tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer. Pada keadaan itu cairan akan mendidih. Suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer disebut titik didih. Cairan yang mempunyai tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu kamar akan mempnyai titik didih lebih rendah daripada cairan yang tekanan uapnya rendah pada suhu kamar.
Jika campuran berair didihkan, komposisi uap  di atas cairan tidak sama dengan komposisi pada cairan. Uap akan kaya dengan senyawa yang lebih volatile atau komponen dengan titik didih lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul dan dinginkan, uap akan terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi senyawa yang terdapat pada uap yaitu dengan senyawa yang mempunyai titik didih lebih rendah. Jika suhu relative tetap, maka destilat yang terkumpul akan mengandung senyawa murni dari salah satu komponen dalam campuran.

B.  Destilasi Uap
Destilasi uap digunakan untuk memisahkan campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200°C atau lebih. Destilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100°C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Prinsip dasar Destilasi uap adalah mendestilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu destilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didestilasi dengan air.
Aplikasi dari destilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan.
Destilasi uap berfungsi untuk memurnikan zat/senyawa cair yang tidak larut dalam air, dan titik didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut mencapai titik didihnya, zat cair sudah terurai, teroksidasi atau mengalami reaksi pengubahan (rearranagement), maka zat cair tersebut tidak dapat dimurnikan secara destilasi sederhana atau destilasi bertingkat, melainkan harus didestilasi dengan destilasi uap.
Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi mendestilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air ke dalam campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang lebih rendah dari pada dengan pemanasan langsung. Untuk destilasi uap, labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan dengan labu pembangkit uap.
                






Uap air yang dialirkan ke dalam labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut, karena titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik didih komponen-komponennya.
Cara melakukan destilasi uap:
·           Susunlah alat-alat yang akan digunakan untuk destilasi uap.
·           Gunakan labu dasar rata 1 liter sebagai pembangkit uap dan labu dasar bulat 250 mL sebagai labu destilasi serta pendingin air (pendingin Leibig) yang panjangnya 60-70 cm. Check dengan teliti, semua alat harus tertutup dan berhubungan dengan erat.
·           Masukan zat sampel ke dalam labu 250 mL. Panaskan labu pembangkit uap secara perlahan-lahan sampai mendidih kemudian gunakan api yang besar sehingga uapnya masuk ke dalam labu yang mengandung zat sampel.
·           Hentikan destilasi jika semua zat sampel telah terpisah dan tertampung dalam labu erlenmeyer sebagai penampung destilat. Masukan destilat ke dalam corong pisah, selanjutnya pisahkan zat sampel dari cairan pengotornya.
Distilasi Uap merupakan salah satu jenis destilasi yang lebih kompleks daripada ditilasi sederhana dan distilasi fraksionasi.
Kayu Manis
Kayu manis merupakan rempah-rempah dalam bentuk kulit kayu yang biasa dimanfaatkan masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Selain sebagai penambah cita rasa masakan dan pembuatan kue, sejak dulu ia dikenal punya berbagai khasiat. Tak hanya sampai di situ, kayu manis juga saat ini sudah menjadi bagian dari bahan baku dalam industri jamu dan kecantikan.






Kayu Manis
Sifat kimia dari kayu manis ialah hangat, pedas, wangi, dan sedikit manis. Sementara itu, kandungan kimianya antara lain minyak atsiri, safrole, sinamadehide, eugenol, tanin, damar, kalsium oksanat, dan zat penyamak. Tanaman ini sangat cocok diusahakan di daerah beriklim tropis dengan curah hujan 2.000-3.000 mm per tahun dengan kelembahan udara yang tinggi dan musim kering yang pendek.
Beberapa Khasiat Kayu Manis :
*        Untuk mengatasi tekanan darah tinggi
*        Untuk mengatasi perut kembung dan masuk angin
*        Untuk obat maag
*        Untuk mengobati diare

E.  ALAT DAN BAHAN
1.   Alat Alat



                                                                              
        
 Perangkat Destilasi                          Gelas Ukur              Statif dan Klem     

                                     
             Erlemeyer                               selang condenser                        kondenser

2.    Bahan Bahan
a.    Aquadest
b.   Kayu Manis


F. 
Kayu Manis


*        Merangkai alat destilasi
*        Kayu manis dipotong kecil-kecil
*        Ditimbang sebanyak  gr
*        Dimasukan kedalam Labu leher dua
*        Menuangkan air kedalam erlenmeyer sebanyak 450 mL
*        Menghidupkan penangas
*        Memanaskan terus-menerus hingga dalam labu erlenmeyer menguap dan uapnya menuju labu leher dua yang berisi sampel, lalu uap dari sampel menuju kondensor untuk diembunkan
*        Menampung destilat di labu erlenmeyer
*        Menuangkan destilat kedalam corong pisah
*        Didiamkan hingga terbentuk dua fasa
*        Memisahkan campuran

Minyak

Minyak

*        Menimbang

Berat Minyak
1,07 gr
PROSEDUR KERJA
a.    Destilasi Uap

   
                          

















b.  Destilasi Sederhana
50 ml larutan sampel
       


                     
    memasukan dalam labu leher dua
    menambahkan 100 ml air
    Masukan beberapa batu didih
    Labu dihubungkan dengan pendingin dan dihubungkan dengan generator uap air
    Memanaskan labu destilasi
    Mengamati suhu saat terjadi penguapan pada sampel dan menentukan larutan tersebut
Larutan Menguap pada suhu
84 C



                            










G. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

a.  Destilasi Uap

Dik      :       Berat Sampel             = 70,1 gr
                   Berat Minyak             = 1,08 gr
Presentase


b.  Destilasi Sederhana

Lelehan/Tetes

Suhu (°C)
1-2
80° C
3
82°C
4-6
83 °C
7-14
84°C








H. PEMBAHASAN
Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan berubah menjadi uap. Upa ini adalah zat murni. Kemudian  uap ini didinginkan pada pendinginan, uap mengembun menjadi cairan murni yang disebut dengan destilat.
Destilasi dapat diguanakan untuk memperoleh pelarut murni dari larutan yang mengandung zat terlarut misalnya destilasi air laut menjadi air murni.
Destilasi memiliki prinsip kerja utama dimana terjadi pemanasan dan salah satu komponen campurannya akan menguap setelah mencapai titik didihnya, yang paling dahulu menguap merupakan yang bersifat volatil atau mudah menguap. Uap tersebut akan masuk ke dalam pipa pada kondensor (terjadi proses pendinginan) sehingga terjadi tetesan yang turun ke erlenmeyer yang disebut juga destilat.
Dalam percobaan ini kami melakukan du macam destilasi yaitu:
a.    Destilasi Uap
Destilasi uap digunakan untuk memisahkan campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200°C atau lebih. Destilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100°C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Prinsip dasar Destilasi uap adalah mendestilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu destilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didestilasi dengan air.
Aplikasi dari destilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan.
Destilasi uap berfungsi untuk memurnikan zat/senyawa cair yang tidak larut dalam air, dan titik didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut mencapai titik didihnya, zat cair sudah terurai, teroksidasi atau mengalami reaksi pengubahan (rearranagement), maka zat cair tersebut tidak dapat dimurnikan secara destilasi sederhana atau destilasi bertingkat, melainkan harus didestilasi dengan destilasi uap.
Langkah langkah yang kami lakukan dalam melakukan destilasi uap adalah sebagai berikut :
Langkah awal yang digunakan adalah merangkai alat destilasi, kemudian kayu manis dipotong-potong dan memasukkan kedalam labu destilasi.
Memasukkan 450 mL air kedalam Labu erlemeyer yang sebagai pembangkit uap, dan dengan menambahkan beberapa batu didih. Penambahan batu didih disini berfungsi untuk mengurangi letupan-letupan (gelembung-gelembung) saat proses pemanasan berlangsung, atau menjaga agar tdak terjadi bumping. sehingga mengurangi resiko kecelakaan pada saat melakukan proses destilsi. Kemudian menghubungkan labu dengan pendingin, dan menghubungkan dengan generator uap air. dan memastikan semua alat tertutup dengan rapat.
Tahap berikutnya adalah memanaskan erlenmeyer dan membiarkan airnya mendidih dan menguap. Uap yang dihasilkan dialirkan menuju labu leher dua untuk memanaskan sampel kayu manis yang ada didalamnya. Selanjutnya uap yang ada didalam labu leher dua akan menguap kembali dan diembunkan dengan kondensor dan embunnya ditampung.
Langkah berikutnya memisahkan campuran minyak dan air dengan mengguanakan corong pisah dan menimbang berat minyak yang dihasilkan.
Dan hasilnya minyak dari kayu manis yang kami dapatkan adalah 1,08 gr atau sebesar 1,54 %

b.  Destilasi sederhana
Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murninya. Senyawa  senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap pada saat mencapai titik didih masing – masing
Biasanya destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik didih nya rendah, atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau miniyak. Proses ini dilakukan dengan mengalirkan uap zat cair tersebut melalui kondensor lalu hasilnya ditampung dalam suatu wadah, namun hasilnya tidak benar-benar murni atau bias dikatakan tidak murni karena hanya bersifat memisahkan zat cair yang titik didih rendah atau zat cair dengan zat padat atau minyak
Langkah langkah yang kami lakukan dalam melakukan destilasi sederhana adalah sebagai berikut :
Langkah pertama yang kita lakukan adalah merangkai alat destilasi sederhana. Kemudian memasukkan sampel dalam labu alas bulat (labu destilat) yang telah dibersihkan sebelumnya (steril).
Setelah itu menambahkan 25 mL pelarut air kedalam labu destilasi yang telah terisi sampel sebelumnya, dan dimasukkan beberapa batu didih. Penambahan batu didih disini berfungsi untuk mengurangi letupan-letupan (gelembung-gelembung) saat proses pemanasan berlangsung, sehingga mengurangi resiko kecelakaan pada saat melakukan proses destilasi.
Kemudian penangas mulai dihidupkan dan sampel yang ada didalam labu destilasi dipanaskan.
Pada saat larutan mulai menguap, uap dari larutan ini akan dialirkan ke kondensor untuk diembunkan, dan embunnya ditampung dalam erlenmeyer sebagai zat murni.
Larutan ini menguap pada suhu 84 C dan diidenmtifikasi sebagai Methanol.










                                                                            
I.   KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1.    Destilasi adalah cara pemisahan yang didasarkan atas perbedaan titik didih antara dua larutan,
2.    Destilasi uap diguanakan untuk memisahkan atau mengekstrak kandungan minyak dari suatu tumbuhan dengan menggunakan uap
3.    Kandungan minyak dalam kayu manis adalah sebesar 1,54 %

J.  KEMUNGKINAN KESALAHAN

1.    Kesalahan dalam merangkai alat, yaitu kurang rapatnya sumbat sehingga kemungkinan ada uap yang keluar sebelum sempat diembunkan
   

Gorontalo,  3 Mei 2012
                                                              Praktikan,


                                                                   ALAN DJIBRAN
                                                      NIM. 441 410 025






DAFTAR PUSTAKA

Team Teaching DDPA. 2012. Modul Praktikum Dasar Dasar Pemisahan Analitik. Gorontalo; UNG
Tim Wikipedia. 2010. Kayu Manis. http://www.id.wikipedia.org/wiki/kayu_manis.html. Diunduh tanggal 2 mei 2012 pukul 15.30 WITA
Anonim. 2012. ”Jenis Destilasi ”. http://www.scribd.com/doc/88449681/Jenis-jenis destilasi.html. Diunduh Tanggal 2 Mei 2012. Pukul 18.43 WITA
Zulfikar. 2010. “ Destilasi ”  http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/pemisahan-kimia-dan-analisis/destilasi/. Diunduh Tanggal 2 Mei 2012. Pukul 18.28 WITA
Anonim. 2010. “Destilasi Uap http://lifechemicals.blogspot.com/2010/12/destilasi-uap.html. Diunduh Tanggal 2 Mei 2012. Pukul 18.34 WITA
Junaidi, wawan.2010. “Pengertian Destilasi http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/07/pengertian-distilasi.html. Diunduh Tanggal 2 Mei 2012. Pukul 18.49 WITA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar